Minggu, 05 April 2020

Bolu Pisang Kukus

Bahan :
🔹Pisang 4 buah / menyesuaikan 
🔹Telur 2 butir
🔹Gula pasir 6 sendok
🔹Tepung terigu 6 sendok
🔹Baking soda 1/2 sdm
🔹Minyak goreng 6 sendok
🔹Vanili secukupnya
🔹Garam secukupnya

Langkah :
1. Haluskan pisang dengan garpu, sisihkan
2. Kocok gula, telur dan vanili sampai campur, bisa manual atau pakai mixer
3. Masukkan tepung terigu yang sudah dicampur dengan baking soda
4. Tambahkan pisang yang sudah dihaluskan
5. Tambahkan minyak goreng
6. Masukkan ke loyang yang sudah dilumuri minyak
7. Kukus kurang lebih 20 menit

Senin, 09 September 2019

Pemimpin Unggul

Seorang pemimpin yang unggul lahir dari pemahaman terhadap dua kalimat syahadat yang total, karena starting point dari people development adalah pemahaman dua kalimat syahadat yang baik. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw telah membangun masyarakat Islam dengan mengawali memahamkan masyarakat dengan syahadatain. Selama 13 tahun di Mekah merupakan starting point untuk melaksanakan people development di Madinah selama 10 tahun. Maka kinerja seseorang di dalam pekerjaannya juga bisa diukur dari pemahamannya terhadap syahadatain. Semakin baik pemahaman terhadap syahadatain maka akan semakin baik kinerjanya.
Di dalam sebuah lembaga pendidikan setidaknya harus memiliki 4 hal antara lain :
1. One Heart


إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

Di dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki niat bekerja semata-mata karena Alloh Swt semata, bukan karena niat-niat yang lain. Jika seseorang bekerja untuk akhirat maka ia akan mendapat akhirat dan dunia akan datang dengan tunduk, dan sebaliknya jika bekerja karena harta dan dunia, maka yang ia akan dapat juga hanya harta dan dunia saja.

2. One Frequency
Seluruh civitas lembaga pendidikan harus memiliki semangat yang sama dalam bekerja. Harus memiliki mental pejuang dengan sebenar kesungguhan.

3. One Team
Untuk mencapai kesuksesan harus memiliki tim yang solid. Bersama-sama lebih baik daripada sendirian. Masing-masing amanah harus berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Semua posisi dalam lembaga penting untuk tetap berkontribusi.

4. One Goal
Lembaga pendidikan harus memiliki tujuan yang jelas dan sama dan tentunya ini harus diketahui dan dipahami oleh semua anggotanya. Ketika memiliki tujuan yang sama ,akan bisa berjalan bersama dalam perjalanan. Jika terdapat permasalahan dalam lembaga, tinggal diingatkan tentang tujuan bersama yang ingin dituju. Di dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki sistem yang baik untuk menjalankan aktivitas kesehariannya. Jika tidak maka GTK di dalamnya akan membuat sistemnya sendiri-sendiri dalam melaksanakan tugasnya. Dan ini berarti tidak "one goal". Maka sebuah lembaga pendidikan mutlak memiliki SOP ( System Operational Procedure ) untuk setiap aktivitasnya.

Seorang pemimpin yang unggul harus visioner, berpikir jauh ke depan daripada orang lain. Memikirkan hal-hal yang besar, bermimpi yang besar dan minta dan berdoalah yang besar juga. Maka evaluasinya apakah dalam doa-doa seorang pemimpin ada permintaan untuk lembaga ataukah doanya hanya berisi permintaan-permintaan pribadi saja. Apakah doanya jauh ke depan atau hanya doa-doa jangka pendek saja.
Dalam Surat Al Insyiroh ayat 7 "Fa idza Faroghta Fanshob" yang artinya jika kamu selesai satu urusan maka segeralah kerjakan urusan yang lain dengan sungguh-sungguh. Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang pemimpin harus bekerja dengan planning yang baik. Ketika sudah selesai mengerjakan sebuah urusan, dia akan tahu urusan berikutnya yang harus dikerjakan. Jangan sampai seorang pemimpin tidak tahu apa yang akan dilaksanakan.


Dari tafsir surat At Taubah ayat 128, seorang pemimpin yang unggul harus memiliki setidaknya 3 kepekaan yaitu :

1. Sense of Crisis
Seorang pemimpin harus peka terhadap masalah-masalah kecil yang dialami oleh lembaga, jangan sampai tidak peka dan tiba-tiba sudah menjadi masalah besar yang tentu saja akan lebih sulit penyelesaiannya. Apalagi jika tidak peka sama sekali ketika lembaga sudah di ambang kemunduran karena memiliki masalah besar dan banyak. Untuk mengecek kepekaan ini bisa dengan menuliskan masalah-masalah yang ada dalam lembaga. Tentu saja hal ini tidak hanya berhenti pada kepekaan terhadap masalah yang ada di lembaga ,akan tetapi juga yang lebih penting adalah juga harus berpikir SOLUTIF terhadap permasalahan yang ada. Setelah mendapati lembaga memiliki masalah maka yang harus dipikirkan adalah bagaimana langkah pemecahan masalah tersebut. Bagaimana bisa berpikir solutif jika peka terhadap masalah saja tidak, oleh karena itu peka terhadap masalah dan berpikir solutif adalah satu kesatuan yang tidak boleh dipisah. Munculnya masalah dalam sebuah lembaga pendidikan juga bisa diukur antara target/harapan dengan kenyataan, apakah terdapat kesenjangan atau tidak. Hal ini mengisyaratkan bahwa peka terhadap masalah juga mensyaratkan sebuah lembaga pendidikan memiliki target/program sehingga dapat diukur ketercapaiannya. Maka harapannya lembaga pendidikan khususnya pemimpinnya harus membuat kebiasaan untuk menginventaris masalah.

2. Sense of Achievment
Seorang pemimpin harus memiliki target dan capaian jelas yang akan dicapai oleh lembaga. Sebagaimana dalam kisah perang Khandaq, saat para sahabat menggali parit dan menemui batu besar yang sulit dipecahkan, Rosululloh turun tangan untuk memecahkan batu tersebut dan mengatakan bahwa Rosululloh melihat umat Islam akan menaklukkan kota yang dikuasai negara super power yaitu Persia dan Romawi. Maka seorang pemimpin harus memberi semangat dan motivasi juga memiliki mimpi, target dan capaian yang besar, terukur dan tersistem.

3. Sense of Peace
Seorang pemimpin harus memiliki sifat kasih sayang. Dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lembaga dan mencari solusi akan mengedepankan kasih sayang. Jika ada yang berselisih akan siap mendamaikan. Jika ada yang bersalah maka diselesaikan dengan kasih sayang.

Kepemimpinan yang kuat
  1. Big Goal
  2. Support People
  3. Orientasi Hasil
  4. Membangun Energi Positif
  5. Kesehatan Fisik
  6. Bangun Agenda Perubahan
  7. Bangun Tim
  8. Buat Strategi Yang Menarik
  9. Analisis Tren Ke Depan

Standar IHSAN


مَا الإِحْسَانُ قَالَ « أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Nabi Saw ditanya tentang Ihsan, beliau menjawab:” Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak bisa melihatnya, sesungguhnya Ia melihatmu” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Standar tertinggi untuk mengukur kinerja seorang pekerja dalam Islam adalah ihsan. Ihsan dalam bekerja berarti melaksanakan semua amanah pekerjaan seakan-akan melihat Alloh, bekerja dengan sepenuh tanggung jawab karena merasa dalam pengawasan Alloh Swt. Jika masih bekerja dengan baik karena sistem yang ada mengharuskan begitu atau karena dengan tujuan dapat penghargaan atau bekerja karena ada pengawasan dari atasan maka kinerja nya belum totalitas meskipun nilai prestasi dan kinerja dalam sebuah lembaga sangat tinggi.

Minggu, 02 Juni 2019

HIDUP BERKAH TANPA RIBA


*Copas untuk pengingat diri sendiri*

Pagi ahad tadi tukang singkong  dateng ke rumah nganterin jantung pisang 
Saya tanya "Mang kok udah lama gak pernah keliatan ?" "Oh saya baru pulang Umroh bu..

Hampir 2 bulan libur jualan " "Waah alhamdulillah sama siapa umrohnya pa.. Dibayarin siapa pa ?" "Sama istri bu..
Berdua .. Bayar sendiri.. Saya nabung setahun.. Ambil paket yg 26 juta .. Hotel bintang 5..

Bisnya juga bagus  Saya kadang sebulan nabung 5 juta kadang 2 juta..
Yaah sebisanya aja..
Dikampung kita berangkat 6 orang sama tetangga"  Saya sampe mangaap denger pak Warji  tukang singkong ini cerita

Hampir gak percaya "Mang emang dari hasil jualan daun singkong gini bisa nabung segitu ?" Sambil jongkok dia lanjut cerita.. "Bu saya tuh dirumah jualan sembako..

Lumayan sehari dapet 2 juta mah 

Saya juga punya kontrakan 4 rumah 
Tanah adalah 3000m²
Kemarin baru beli lagi 1000m² 
Dari hasil tani tanah itu ini saya jualin daun singkong, bunga pepaya, jantung pisang

Yaah ngisi waktu.. Anak saya 3 udah pada nikah mereka usaha sepatu"  Makin bengong lagi..

Laah tajiran dia dari pada kita pelanggannya yg gayanya lebih rapih dan lebih bersih dari pak Warji 

Makin kepo saya tanya lagi "Mang jalanin usaha gini pernah pinjem ke Bank gak ?" Matanya sambil sedikit mlotot ke saya "Uuh teu meunang ku kyai buu (uuh gak boleh sama kyai bu)

Gak boleh dibawa ibadah.. Duit bank gitu mah ada bunga nya Ngerusak itu bu.. ! Sama kyai saya gak boleh "  Waah.. Makin kagum aja sama tukang singkong yg keliatannya kotor tapi hatinya bersih imannya kuat..

Pak Warji salah satu orang kaya tanpa riba Dia usaha gaya jadul banget..

Tapi bisa berangkat umroh hotel bintang 5.. Beli tanah gampang beut..
Jadi tukang singkong cuma pilihan ngisi waktu  Maluu .. Sekaligus bersyukur bisa ketemu beliau Kalau istilah orang sunda mah Katempo

Kendor padahal Ngagembol (keliatannya penampilan kendor padahal ngegembol duit)  Masya Allah barakallohu fiik paak . .

Kalau gak percaya hehehe..

Dia biasa nongkrong jualan di depan Danau Ciomas Permai Bogor 

Sumber : Abu Aisyah Kukuh 

Masih ada yg pengen gaya2an (Beli mobil, beli HP canggih, beli jam tangan mahal, tas branded dll) dengan Ngutang RIBA ??

Senin, 07 Januari 2019

MEMAKNAI KEBERKAHAN


Oleh: Dr Habib Salim Segaf Al Jufri, MA

Barokah atau berkah adalah kondisi yang diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup.

Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi barokah ialah bertambahnya ketaatanmu kepada Allah SWT dengan segala keadaan yang ada, baik berlimpah atau sebaliknya.

Barokah itu: "...albarokatu tuziidukum fii thoah." Barokah itu menambah taatmu kepada  Allah SWT.

Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub As, sakitnya menambah taatnya kepada Allah SWT.

Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.

Tanah yang barokah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Allah SWT...tiada banding....tiada tara.

Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih taat setelah makan.

Ilmu yang barokah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, akan tetapi yang barokah ialah yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal dan berjuang untuk agama Allah SWT.

Penghasilan barokah juga bukan gaji yang besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rezeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.

Anak-anak yang barokah bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar dan mempunyai pekerjaan dan jabatan hebat, tetapi anak yang barokah ialah yang senantiasa taat kepada Rabb-Nya dan kelak di antara mereka ada yang lebih shalih dan tak henti-hentinya mendo'akan kedua orangtuanya.

Semoga segala aktifitas kita hari ini barokah.

Selasa, 19 Juni 2018

Dan Aku Bertanya....


Dan akupun bertanya..
Pada semua ikan di kolam
Tiadakah kau bosan, disitu...
Dan diapun menjawab,tiada bosan
Walau berada di tempat sekecil ini
Karena ku di sini, setiap hari, bersama Tuhanku

Dan akupun bertanya..
Pada laron-laron berterbangan
Kenapa kau hidup semalam...
Dan Iapun menjawab,Tiada tersiap..
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam..
aku hidup, Ku sebut Tuhanku...

Dan akupun bertanya..
Pada semut-semut di sarangnya..
Tidakkah kau merasa lelah bekerja...
Dan Dia pun menjawab, Tiada lelah..
Walau sepanjang hidup aku terus bekerja,
Karna setiap saat dalam bekerja, bersama Tuhanku..

Dan aku bertanya, pada jiwaku
Sejauh apa...hidup tanpa Tuhanmu
Dan aku bertanya, pada hatiku
Sedalam (selama) apa...hidup tanpa Tuhanmu
Dan aku bertanya, pada diriku
Sekeras apa... kerja tanpa Tuhanmu

( diambil dari lirik nasyid "ikan, laron dan semut" by Fatih )

Jumat, 09 Februari 2018

Amanah yang tertukar

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
( Al Mulk : 2 )
Di dalam sebuah jamaah, organisasi maupun instansi jika diibaratkan sebuah pohon, maka akan ada banyak bagiannya.

Ada yang jadi bunga, buah, daun, akar, batang, ranting dll
Semua berjalan sesuai perannya masing-masing
Dan yang *PASTI* semua akan dimintai pertanggungjawaban nya masing2 sesuai amanahnya.
Jika tidak di dunia maka *PASTI* di akhirat. Di mana kita tidak akan bisa membela diri dan berargumentasi.
Maka jalankanlah amanahmu sebaik-baiknya....
Sepenuh kemampuanmu...
Maka evaluasinya, sudahkah kita mengerahkan segala potensi dalam diri kita untuk menjalankan amanah yang ada di pundak-pundak kita.
Ataukah kita hanya menjalankan semampunya kita, seenaknya kita, dan senyamannya kita saja.

Maka....
Amanahlah.....
Tak peduli engkau suka atau terpaksa
Amanahlah....
Meski beban itu sangat besar melampui kemampuanmu
Kerahkan segala potensi untuk menanggung beban itu
Amanahlah....
Karena ketika engkau menerimanya, PASTI akan dimintai pertanggungjawabannya pula.
Jangan jadikan alasan kelemahanmu
Jangan jadikan keterpaksaanmu...
JANGAN SAMPAI ADA AMANAH YANG TERTUKAR

Sebaik-baik orang adalah yang *paling baik amalannya*
Tidak penting engkau menjadi apa
Apakah bunga, buah, batang, daun, ranting ataukah akar yg tidak pernah kelihatan.
Yang *PALING PENTING* adalah seberapa besar kontribusi, seberapa luas amalanmu...
*YAKINLAH* bahwa balasan dari sebuah amal *TIDAK AKAN PERNAH TERTUKAR*

Tidak penting apa posisimu tapi yang jauh lebih penting adalah seberapa besar kontribusi, amal dan karyamu
Mari *berlomba* membuat amal, kontribusi dan karya yg sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Menuju "ahsanu amala"

#edisimenyemangatidirisendiri